Ini 125 ‘Puisi Cinta untuk Palestina’
- 28 Dec 2023
LAMPUNG INSIDER – Kurator Puisi Cinta untuk.Palestina, Sulaiman Juned dan Muhammad Subhan, memilih 125 puisi dari 760 puisi yang dikirim oleh 332 penyair.
Pengumuman hasil kurasi disampaikan Jumat 1 Desember 2023 melalui media sosial.
Menurut Sulaiman, dari 125 puisi terpilih itu, dikurasi kembali dan kurator memutuskan memilih tiga puisi terbaik.
Adapun ketiga puisi itu adalah “Rama-Rama Merah, Bunga-Bunga Merah” karya Adri Sandra, Payakumbuh, “Lonceng Pukul 00.00 Tak Terdengar Lagi” (Christya Dewi Eka, Bekasi), dan “Lanskap Nestapa di Rahim Gaza” (Muhammad Iqbal Khoironnahya, Sleman).
“Ketiga nama tersebut diurutkan berdasarkan abjad. Mereka berhak memperoleh uang Ro500 ribu,” kata pimpinan Komunitas Seni Kuflet, Padangpanjang ini.
Kegiatan ini dihelat Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang bersama Sekolah Menulis elipsis, Majalah Digital elipsis, didukung Pemerintah Kota Padang Panjang.
Acara ini juga dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi ke-233 Tahun (1 Desember 1790—1 Desember 2023) Kota Padang Panjang, Jumat, 1 Desember 2023.
“Maka hasil kurasi ini diumumkan pada hari ini,” imbuh Sulaiman.
Dia melanjutkan bahwa pihaknya telah menerima sebanyak 760 puisi dari 332 penyair Indonesia dan mancanegara. Kemudian dikurasi menjadi 125 puisi.
Mulanya, kata Sulaiman, panitia merencanakan memilih 100 judul puisi yang akan dibukukan, namun setelah membaca dan menimbang banyaknya puisi yang masuk dengan kualitas baik, tim kurator memutuskan menambah jumlah puisi terpilih menjadi 125 judul puisi.
“Seperti diumumkan sebelumnya, kurator juga memilih 3 (tiga) puisi terbaik yang akan menerima reward dari panitia berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp500 ribu,” kata Sulaiman yang juga dosen teater itu.
Sementara 125 puisi terpilih dibukukan dalam antologi Puisi Cinta untuk Palestina.dan diluncurkan serta dilelang pada Rabu, 27 Desember 2023, di pendopo rumah dinas Walikota Padang Panjang.
“Donasi dari lelang buku akan diserahkan kepada lembaga kemanusiaan resmi yang menyalurkan bantuan untuk anak-anak Palestina,” ujarnya.
Masih kata dia, 125 penyair yang puisinya lolos kurasi akan mendapat masing-masing 1 (satu) eksemplar buku Puisi Cinta untuk Palestina (ongkir COD ditanggung penulis).
Inilah nama-nama penyair dan judul puisi yang lolos kurasi.
A. Rahman Al-Hakim (Kalimantan Selatan)
Satukan Hati untuk Anak-Anak Palestina
A. Warits Rovi (Sumenep, Madura)
Yang dirindukan Surga
Abe Barreto Soares (Timor Leste)
Palestina: Seekor Burung Mungil Terkurung dalam Sangkar.
Achmad Sochib (Boyolali)
Seribu Pintu Cahaya
Adri Sandra (Payakumbuh)
Rama-Rama Merah, Bunga-Bunga Merah.
Agus Buchori (Lamongan)
Ribuan Bintang di Langit Gaza
Agus Widiey (Yogyakarta)
Di Gaza
Ahmadun Yosi Herfanda (Jakarta)
Hapus Air matamu, Palestina
Ahmad Maliki Mashar (Indragiri Hilir, Riau)
Jalanku Mengingatmu
Akhmad Sekhu (Jakarta Selatan)
Negeri Patriotik Sejati
Akram Hakim (Padang Panjang)
Ruak Hujan
Aldy Istanzia Wiguna (Bandung)
Palestina Saudaraku
Ali Hamzah (Manggeng, Aceh Barat Daya)
Zionis
Alkhair Aljohore (Malaysia)
Ada Cinta Disebalik Katastrofi Palestina
Andi Jamaluddin, AR. AK (Kalimantan Selatan)
Anak Tak Berdosa
Andria C. Tamsin (Padang)
Musuhku Saudaraku
Ansar Salihin (Banda Aceh)
Palestina dalam Doa Kami
Anto Narasoma (Palembang)
Inikah Rezekiku, Kekasih?
Armeynd Sufhasril (Padang)
Bunga Gaza Wangi Aroma Mesiu Dendam di Penjara Atap
Aslan Abidin (Makasar)
Hompipah Anak-Anak Gaza
Asmira Dieni (Takengon)
Ahed Tamimi Bunga Palestina
Asrizam Esam (Malaysia) Lukis Senyummu
Bambang Widiatmoko (Jakarta)
Mencari Tuhan dalam Huruf Besar
Beno Siang Pamungkas (Bojonegoro)
Tak Bisa Takut Lagi
Berti Nurul Khajati (Bekasi)
Kembang Api di Langit Palestina
https://bandarlampung.pikiran-rakyat.com/hiburan-budaya/amp/pr-3437423311/ini-125-puisi-cinta-untuk-palestina-dan-3-puisi-terbaik?page=all
Pengumuman hasil kurasi disampaikan Jumat 1 Desember 2023 melalui media sosial.
Menurut Sulaiman, dari 125 puisi terpilih itu, dikurasi kembali dan kurator memutuskan memilih tiga puisi terbaik.
Adapun ketiga puisi itu adalah “Rama-Rama Merah, Bunga-Bunga Merah” karya Adri Sandra, Payakumbuh, “Lonceng Pukul 00.00 Tak Terdengar Lagi” (Christya Dewi Eka, Bekasi), dan “Lanskap Nestapa di Rahim Gaza” (Muhammad Iqbal Khoironnahya, Sleman).
“Ketiga nama tersebut diurutkan berdasarkan abjad. Mereka berhak memperoleh uang Ro500 ribu,” kata pimpinan Komunitas Seni Kuflet, Padangpanjang ini.
Kegiatan ini dihelat Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang bersama Sekolah Menulis elipsis, Majalah Digital elipsis, didukung Pemerintah Kota Padang Panjang.
Acara ini juga dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi ke-233 Tahun (1 Desember 1790—1 Desember 2023) Kota Padang Panjang, Jumat, 1 Desember 2023.
“Maka hasil kurasi ini diumumkan pada hari ini,” imbuh Sulaiman.
Dia melanjutkan bahwa pihaknya telah menerima sebanyak 760 puisi dari 332 penyair Indonesia dan mancanegara. Kemudian dikurasi menjadi 125 puisi.
Mulanya, kata Sulaiman, panitia merencanakan memilih 100 judul puisi yang akan dibukukan, namun setelah membaca dan menimbang banyaknya puisi yang masuk dengan kualitas baik, tim kurator memutuskan menambah jumlah puisi terpilih menjadi 125 judul puisi.
“Seperti diumumkan sebelumnya, kurator juga memilih 3 (tiga) puisi terbaik yang akan menerima reward dari panitia berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp500 ribu,” kata Sulaiman yang juga dosen teater itu.
Sementara 125 puisi terpilih dibukukan dalam antologi Puisi Cinta untuk Palestina.dan diluncurkan serta dilelang pada Rabu, 27 Desember 2023, di pendopo rumah dinas Walikota Padang Panjang.
“Donasi dari lelang buku akan diserahkan kepada lembaga kemanusiaan resmi yang menyalurkan bantuan untuk anak-anak Palestina,” ujarnya.
Masih kata dia, 125 penyair yang puisinya lolos kurasi akan mendapat masing-masing 1 (satu) eksemplar buku Puisi Cinta untuk Palestina (ongkir COD ditanggung penulis).
Inilah nama-nama penyair dan judul puisi yang lolos kurasi.
A. Rahman Al-Hakim (Kalimantan Selatan)
Satukan Hati untuk Anak-Anak Palestina
A. Warits Rovi (Sumenep, Madura)
Yang dirindukan Surga
Abe Barreto Soares (Timor Leste)
Palestina: Seekor Burung Mungil Terkurung dalam Sangkar.
Achmad Sochib (Boyolali)
Seribu Pintu Cahaya
Adri Sandra (Payakumbuh)
Rama-Rama Merah, Bunga-Bunga Merah.
Agus Buchori (Lamongan)
Ribuan Bintang di Langit Gaza
Agus Widiey (Yogyakarta)
Di Gaza
Ahmadun Yosi Herfanda (Jakarta)
Hapus Air matamu, Palestina
Ahmad Maliki Mashar (Indragiri Hilir, Riau)
Jalanku Mengingatmu
Akhmad Sekhu (Jakarta Selatan)
Negeri Patriotik Sejati
Akram Hakim (Padang Panjang)
Ruak Hujan
Aldy Istanzia Wiguna (Bandung)
Palestina Saudaraku
Ali Hamzah (Manggeng, Aceh Barat Daya)
Zionis
Alkhair Aljohore (Malaysia)
Ada Cinta Disebalik Katastrofi Palestina
Andi Jamaluddin, AR. AK (Kalimantan Selatan)
Anak Tak Berdosa
Andria C. Tamsin (Padang)
Musuhku Saudaraku
Ansar Salihin (Banda Aceh)
Palestina dalam Doa Kami
Anto Narasoma (Palembang)
Inikah Rezekiku, Kekasih?
Armeynd Sufhasril (Padang)
Bunga Gaza Wangi Aroma Mesiu Dendam di Penjara Atap
Aslan Abidin (Makasar)
Hompipah Anak-Anak Gaza
Asmira Dieni (Takengon)
Ahed Tamimi Bunga Palestina
Asrizam Esam (Malaysia) Lukis Senyummu
Bambang Widiatmoko (Jakarta)
Mencari Tuhan dalam Huruf Besar
Beno Siang Pamungkas (Bojonegoro)
Tak Bisa Takut Lagi
Berti Nurul Khajati (Bekasi)
Kembang Api di Langit Palestina
https://bandarlampung.pikiran-rakyat.com/hiburan-budaya/amp/pr-3437423311/ini-125-puisi-cinta-untuk-palestina-dan-3-puisi-terbaik?page=all
Sumber