Ulasan Buku Othman Puteh - Munajat di Perkebunan
- 12 May 2022
Judul: Munajat di Perkebunan
Pengarang: Othman Puteh
Penerbit: Dewan Bahasa dan Pustaka
Tahun: 2010
Pengulas: Asrizam Esam
Membaca buku karya Allahyarham Dr. Haji Othman Puteh yang telah diterbitkan pada tahun 1990 amat mengujakan penulis. Novel Munajat di Perkebunan yang telah diulang cetak pada tahun 2010, dikategorikan sebagai novel remaja, namun ceritanya sarat dengan diksi dan kosa kata yang jarang digunakan sehingga pembaca muda perlu merujuk kamus untuk mentafsir setiap kata-kata yang dihamparkan.
Munajat di Perkebunan mengadunkan cerita yang melibatkan Sang Pengembara, kehidupan dan ujian hidup di dunia. Karakter sampingan seperti suara misteri, isteri dan Tok Guru menjadi penguat kepada cerita yang penuh dengan emosi, duka, geram, insaf, reda, keindahan dan juga kebahagiaan. Keseluruhannya cerita ini amat unik dengan hanya menggunakan karakter yang tidak bernama tetapi hanya menggunakan sosok watak sahaja.
Kisahnya bermula dengan Sang Pengembara yang terdampar dalam dunianya yang entah di mana. Dalam sedar yang penuh kesesalan daripada dosa silamnya, Sang Pengembara yang sedang meratib sedih diganggu dengan suara yang tidak kelihatan sosok penuturnya, entahkan manusia entahkan syaitan atau mungkin juga hanya bermonolog dengan diri sendiri.
Sang Pengembara begitu sesal dan sedih akan dirinya yang pernah mencuba membunuh diri sebanyak dua kali. Dia akhirnya memohon pada Tuhan untuk mencari diri dan matlamat hidupnya, setelah mengharungi kegagalan sebelum ini. Sehinggalah kisah ini membawanya ke sebuah daerah perbukitan ladang teh yang amat luas setelah mengharungi sungai dan kabut tebal dingin di balik perbukitan. Keindahan alam di daerah itu mengingatkannya terhadap kebesaran dan kekuasaan Maha Pencipta. Saat berjalan di perbukitan itu, Sang Pengembara hilang pertimbangan lalu jatuh sehingga melanggar seorang lelaki yang juga pemilik kebun dan menyebabkan pemilik kebun itu meninggal dunia.
Artikel penuh
http://klikweb.dbp.my/?p=20289
Pengarang: Othman Puteh
Penerbit: Dewan Bahasa dan Pustaka
Tahun: 2010
Pengulas: Asrizam Esam
Membaca buku karya Allahyarham Dr. Haji Othman Puteh yang telah diterbitkan pada tahun 1990 amat mengujakan penulis. Novel Munajat di Perkebunan yang telah diulang cetak pada tahun 2010, dikategorikan sebagai novel remaja, namun ceritanya sarat dengan diksi dan kosa kata yang jarang digunakan sehingga pembaca muda perlu merujuk kamus untuk mentafsir setiap kata-kata yang dihamparkan.
Munajat di Perkebunan mengadunkan cerita yang melibatkan Sang Pengembara, kehidupan dan ujian hidup di dunia. Karakter sampingan seperti suara misteri, isteri dan Tok Guru menjadi penguat kepada cerita yang penuh dengan emosi, duka, geram, insaf, reda, keindahan dan juga kebahagiaan. Keseluruhannya cerita ini amat unik dengan hanya menggunakan karakter yang tidak bernama tetapi hanya menggunakan sosok watak sahaja.
Kisahnya bermula dengan Sang Pengembara yang terdampar dalam dunianya yang entah di mana. Dalam sedar yang penuh kesesalan daripada dosa silamnya, Sang Pengembara yang sedang meratib sedih diganggu dengan suara yang tidak kelihatan sosok penuturnya, entahkan manusia entahkan syaitan atau mungkin juga hanya bermonolog dengan diri sendiri.
Sang Pengembara begitu sesal dan sedih akan dirinya yang pernah mencuba membunuh diri sebanyak dua kali. Dia akhirnya memohon pada Tuhan untuk mencari diri dan matlamat hidupnya, setelah mengharungi kegagalan sebelum ini. Sehinggalah kisah ini membawanya ke sebuah daerah perbukitan ladang teh yang amat luas setelah mengharungi sungai dan kabut tebal dingin di balik perbukitan. Keindahan alam di daerah itu mengingatkannya terhadap kebesaran dan kekuasaan Maha Pencipta. Saat berjalan di perbukitan itu, Sang Pengembara hilang pertimbangan lalu jatuh sehingga melanggar seorang lelaki yang juga pemilik kebun dan menyebabkan pemilik kebun itu meninggal dunia.
Artikel penuh
http://klikweb.dbp.my/?p=20289
Klik Web DBP